A. Pengertian
Kewirausahaan
Istilah
kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wirausaha merupakan gabungan
dua kata yang menjadi satu yaitu kata wira dan usaha. Wira artinya
pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya
kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu
maksud. Usaha juga berarti pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya)
untuk mencapai sesuatu. Usaha dibidang perdagangan (dengan maksud mencari
keuntungan) berarti perdagangan, perusahaan. Dalam bahasa Inggris istilah
wirausaha dikenal dengan istilah entrepreneur.[1]
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah
orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan
berani membuka usaha tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti.Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau
berkelompok.Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari,
memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan
keuntungan.Resiko kerugian merupakan hal biasa karena mereka memegang prinsip
bahwa factor kerugian pasti ada bahkan, semakin besar kerugian yang dihadapi,
semakin besar pula peluang keuntungan yang dapat diraih.[2]
Sedangkan kewirausahaan adalah suatu
sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat
bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap
mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan
bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan
usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu
tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.[3]
Peter F. Drucker mengatakan bahwa
kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatau yang baru dan
berbeda. Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses
penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha.
Dari kedua pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan
kegiatan usaha.Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreatifitas dan inovasi
yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya.
B. Ruang
Lingkup Kewirausahaan
1. Bidang usaha
agraris, yang meliputi : jenis usaha pertanian, peternakan, perikanan,
perkebunan, dan kehutanan.
2. Bidang usaha
pertambangan dan energi / bidang ekstratif
3. Bidang usaha
industri, yaitu : jenis usaha industri kecil (home industri), industri menengah
dan besar.
4. Bidang usaha
perdagangan meliputi jenis usaha perdagangan kecil, menengah, dan besar.
5. Bidang usaha
jasa, meliputi :
a. Jasa
finansial : Perbankan, perkreditan, asuransi
b. Jasa non
finansial : Perbengkelan, Perhotelan, Pergudangan, biro iklan dll.
6. Bidang usaha
koperasi [4]
C. Kewirausahaan
dalam Perspektif Pembangunan
Para ahli di Barat diawal abad 18 tertarik untuk melakukan
penelitian kewirausahaan sebagai factor pemicu lajunya pertumbuhan bisnis dan
ekonomi. Mereka sangat terkesan melihat proses revolusi industri dan
implikasinya terhadap lajunya perkembangan ekonomi di Eropa Barat. Padahal
sebelumnya perkembangan bisnis dan ekonomi berjalan lamban. Pertanyaan
menggelitik yang perlu dijawab adalah factor-faktor dominan apa saja yang
memicu pertumbuhan bisnis ekonomi sehingga terjadinya transformasi modernisasi.
Sebagaimana diketahui pada era tersebut merupakan era
lonjakan produksi. Dengan menggunakan mesin-mesin yang diawali dengan penemuan
mesin uap oleh James Watt, mesin pemintal benang oleh Richard Arlewight, dan
lain-lain, menjadikan produksi melonjak secara tajam.
Alasan lain yang menjelaskan mengapa kewirausahaan erat
hubungannya dengan dunia bisnis dan pembangunan ekonomi, karena nilai-nilai
social masyarakat khususnya di Barat sudah bergeser dan merupakan bagian dari
proses bangkitnya kesadaran dan kedewasaan masyarakat, masyarakat mulai lebih
sadar dan lebih dewasa, implikasi dan pengaruh revolusi Prancis. Kesadaran
Demokrasi semakin meningkat, mereka sudah berorientasi pada kehidupan ekonomi
yang lebih baik ketimbang mengabdi kepada raja dan bangsawan.Perubahan
nilai-nilai masyarakat dan demokratisasi itu memicu pertumbuhan kewirausahaan.
Sebenarnya kewirausahaan bukanlah hal yang baru karena sama
tuanya dengan peradaban masyarakat, hanya saja kewirausahaan sebelum abad 18
tidak diteliti dan belum terungkap. Perubahan peradaban manusia ketika jaman
batu hingga ke jaman perunggu sudah barang tentu hasil keringat wirausahawan
pada saat itu.Mereka termotivasi untuk menyempurnakan agar kehidupan menjadi
lebih baik. Kemudian dengan kondisi apa adanya pada saat itu para wirausahawan
memperhatikan alam untuk mencoba melakukan inovasi agar kehidupan dan keadaan
menjadi lebih baik, hal ini dicontohkan oleh Kabil menemukan cara pemakaman
jenazah setelah dia mengamati perilaku burung gagak mengais-ngais tanah untuk
menguburkan bangkai burung gagak. Padahal sebelumnya sikap masyarakat saat itu
bila ada yang meninggal digeletakkan begitu saja.
Demikianlah proses inovasi yang dilakukan oleh wirausahawan
dimulai dengan belajar pada alam. Egson Larson penulis kisah-kisah penemuan
dari masa ke masa menggambarkan penemuan Roller alat angkut sederhana karena
manusia jaman Mesolith melihat sebuah batu gunung jatuh terguling-guling dari
atas ke bawah.Temuan Roller ini memudahkan manusia jaman dulu mengangkut
barang-barang.Begitu pula temuan ahli-ahli binatang memberikan sumbangan yang
besar pada dunia pelayaran dan pertanian sehingga pelayaran antar daerah
menjadi ramai.
Selanjutnya seperti telah diuraikan di atas, bahwa
kewirusahaan ini baru merupakan bagian dari dunia bisnis dan pembangunan
ekonomi setelah para peneliti social dan ekonomi menyelidiki fenomena
perkembangan bisnis dan industri yang mulai melonjak di awal abad ke 18.Sejak
itu kewirusahaan disebarkan melalui penalaran pengalaman sejak kecil.Hal ini
didasarkan atas pengalaman sejarah sepertitradisi Cina, India, Arab, yahudi dan
lain-lain setiap perdagangan selalu melibatkan anak-anak mereka sejak kecil
diajak berusaha magang membantu orang tua.Hal ini yang berbeda dengan kondisi
saat ini kewirausahaan diajarkan mulai dari lembaga-lembaga pendidikan hingga
di Perguruan Tinggi. Proses ini sekaligus menggelindingkan penyempurnaan
peradaban manusia kearah kesempurnaan.[5]
D. Hakekat
Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan
sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan
karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan
usahanya.Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak
inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada
hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada 6 hakekat
penting kewirausahaan sebagai berikut, yaitu :
1.
Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
2.
Kewirausahaan
adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability
to create the new and different).
3.
Kewirausahaan
adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
4.
Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase)
dan perkembangan usaha (venture growth).
5.
Kewirausahaan
adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu
yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah
dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan
cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.[6]
[1]http://elearning.smkn1trucuk.sch.id/pengertian_kewirausahaan.htmlhttp://elearning.smkn1trucuk.sch.id/pengertian_kewirausahaan.html,diakses pada tanggal 7 Maret 2012, pukul 12.01 pm
[2]Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 16-18.
[3]http://viewcomputer.wordpress.com/kewirausahaan/, diakses pada
tanggal 7 Maret 2012, pukul 12.02 pm
[4]http://lutfiawulandari.blogspot.com/2011/10/ruang-lingkup-kewirausahaan.html,
diakses pada tanggal 8 maret 2012, pukul 12.06 pm.
[5]http://rick9.wordpress.com/2010/01/04/kewirausahaan-dalam-prespektif-pembangunan-peradaban/ , diakses pada
tanggal 7 Maret 2012, pukul 12.51 pm.
[6]http://mayasariajah.blogspot.com/2010/12/pengertian-dan-hakekat-kewirausahaan.html, diakses pada
tanggal 7 Maret 2012, pukul 12.20 pm.