Tuesday, March 5, 2013

makalah kewirausahaan



A.    Pengertian Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wirausaha merupakan gabungan dua kata yang menjadi satu yaitu kata wira dan usahaWira artinya pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Usaha juga berarti pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu. Usaha dibidang perdagangan (dengan maksud mencari keuntungan) berarti perdagangan, perusahaan. Dalam bahasa Inggris istilah wirausaha dikenal dengan istilah entrepreneur.[1]
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani membuka usaha tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok.Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan.Resiko kerugian merupakan hal biasa karena mereka memegang prinsip bahwa factor kerugian pasti ada bahkan, semakin besar kerugian yang dihadapi, semakin besar pula peluang keuntungan yang dapat diraih.[2]
Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.[3]
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatau yang baru dan berbeda. Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreatifitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya.

B.    Ruang Lingkup Kewirausahaan
1.    Bidang usaha agraris, yang meliputi : jenis usaha pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan.
2.    Bidang usaha pertambangan dan energi / bidang ekstratif
3.    Bidang usaha industri, yaitu : jenis usaha industri kecil (home industri), industri menengah dan besar.
4.    Bidang usaha perdagangan meliputi jenis usaha perdagangan kecil, menengah, dan besar.
5.    Bidang usaha jasa, meliputi :
a.    Jasa finansial : Perbankan, perkreditan, asuransi
b.    Jasa non finansial : Perbengkelan, Perhotelan, Pergudangan, biro iklan dll.
6.    Bidang usaha koperasi [4]


C.    Kewirausahaan dalam Perspektif Pembangunan
Para ahli di Barat diawal abad 18 tertarik untuk melakukan penelitian kewirausahaan sebagai factor pemicu lajunya pertumbuhan bisnis dan ekonomi. Mereka sangat terkesan melihat proses revolusi industri dan implikasinya terhadap lajunya perkembangan ekonomi di Eropa Barat. Padahal sebelumnya perkembangan bisnis dan ekonomi berjalan lamban. Pertanyaan menggelitik yang perlu dijawab adalah factor-faktor dominan apa saja yang memicu pertumbuhan bisnis ekonomi sehingga terjadinya transformasi modernisasi.
Sebagaimana diketahui pada era tersebut merupakan era lonjakan produksi. Dengan menggunakan mesin-mesin yang diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt, mesin pemintal benang oleh Richard Arlewight, dan lain-lain, menjadikan produksi melonjak secara tajam.
Alasan lain yang menjelaskan mengapa kewirausahaan erat hubungannya dengan dunia bisnis dan pembangunan ekonomi, karena nilai-nilai social masyarakat khususnya di Barat sudah bergeser dan merupakan bagian dari proses bangkitnya kesadaran dan kedewasaan masyarakat, masyarakat mulai lebih sadar dan lebih dewasa, implikasi dan pengaruh revolusi Prancis. Kesadaran Demokrasi semakin meningkat, mereka sudah berorientasi pada kehidupan ekonomi yang lebih baik ketimbang mengabdi kepada raja dan bangsawan.Perubahan nilai-nilai masyarakat dan demokratisasi itu memicu pertumbuhan kewirausahaan.
Sebenarnya kewirausahaan bukanlah hal yang baru karena sama tuanya dengan peradaban masyarakat, hanya saja kewirausahaan sebelum abad 18 tidak diteliti dan belum terungkap. Perubahan peradaban manusia ketika jaman batu hingga ke jaman perunggu sudah barang tentu hasil keringat wirausahawan pada saat itu.Mereka termotivasi untuk menyempurnakan agar kehidupan menjadi lebih baik. Kemudian dengan kondisi apa adanya pada saat itu para wirausahawan memperhatikan alam untuk mencoba melakukan inovasi agar kehidupan dan keadaan menjadi lebih baik, hal ini dicontohkan oleh Kabil menemukan cara pemakaman jenazah setelah dia mengamati perilaku burung gagak mengais-ngais tanah untuk menguburkan bangkai burung gagak. Padahal sebelumnya sikap masyarakat saat itu bila ada yang meninggal digeletakkan begitu saja.
Demikianlah proses inovasi yang dilakukan oleh wirausahawan dimulai dengan belajar pada alam. Egson Larson penulis kisah-kisah penemuan dari masa ke masa menggambarkan penemuan Roller alat angkut sederhana karena manusia jaman Mesolith melihat sebuah batu gunung jatuh terguling-guling dari atas ke bawah.Temuan Roller ini memudahkan manusia jaman dulu mengangkut barang-barang.Begitu pula temuan ahli-ahli binatang memberikan sumbangan yang besar pada dunia pelayaran dan pertanian sehingga pelayaran antar daerah menjadi ramai.
Selanjutnya seperti telah diuraikan di atas, bahwa kewirusahaan ini baru merupakan bagian dari dunia bisnis dan pembangunan ekonomi setelah para peneliti social dan ekonomi menyelidiki fenomena perkembangan bisnis dan industri yang mulai melonjak di awal abad ke 18.Sejak itu kewirusahaan disebarkan melalui penalaran pengalaman sejak kecil.Hal ini didasarkan atas pengalaman sejarah sepertitradisi Cina, India, Arab, yahudi dan lain-lain setiap perdagangan selalu melibatkan anak-anak mereka sejak kecil diajak berusaha magang membantu orang tua.Hal ini yang berbeda dengan kondisi saat ini kewirausahaan diajarkan mulai dari lembaga-lembaga pendidikan hingga di Perguruan Tinggi. Proses ini sekaligus menggelindingkan penyempurnaan peradaban manusia kearah kesempurnaan.[5]




D.    Hakekat Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya.Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut, yaitu :
1.     Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
2.     Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different).
3.     Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
4.     Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
5.     Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.[6]


[2]Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 16-18.
[3]http://viewcomputer.wordpress.com/kewirausahaan/, diakses pada tanggal 7 Maret 2012, pukul  12.02 pm